Obat antitrombosit
Antitrombosit atau disebut juga Antitrombotik adalah obat yang bisa menghambat agregasi dari trombosit sehingga bisa menghambat terbentuknya trombus pada pembuluh darah[1][2].
Ada beberapa obat golongan antitrombolitik seperti Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol, Dextran, Tiklopidin, Prostasiklin (PGI-2), Heparin, dan Clopidogrel.
Referensi
- ^ Pandani, Ni Wayan Puspa (2018). "Obat-Obat Antitrombotik yang Digunakanpada Pasien Infark Miokard Akutdi Rsup Mohammad HoesinPalembang". Biomedical Journal of Indonesia. Vol 4 (No. 3): 106–111. doi:10.32539/bji.v4i3.7966.
- ^ Kristensen, Steen D.; Huber, Kurt; Maeng, Michael (2018-07). Risk reduction strategies: perioperative management in patients on antithrombotic therapy. Oxford University Press. hlm. 2657–2659. Periksa nilai tanggal di:
|date=
(bantuan)
- l
- b
- s
- Antasid
- Antiemetik
- Antagonis H2
- Penghambat pompa proton
- Laksatif (pencahar)
- Antidiare
- Antikoagulan
- Antiperdarahan
- Antitrombosit
- Trombolitik
- Kontrasepsi hormonal
- Agen kesuburan
- Modulator reseptor estrogen selektif
- Hormon seks
- Steroid anabolik
- Antiradang
- Antirematik
- Kortikosteroid
- Pelemas otot
- Anestetik
- Analgesik
- Antikonvulsan (antikejang)
- Penstabil suasana hati
- Anksiolitik
- Antipsikotik
- Antidepresan
- Perangsang sistem saraf
- Sedatif
- Bronkodilator
- Dekongestan
- H1 antagonis
Artikel bertopik farmasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s