Anksiolitik
Ansiolitik (obat anti-kecemasan), adalah golongan obat yang digunakan untuk membantu mencegah kecemasan dan mengatasi kecemasan yang berkaitan dengan beberapa gangguan kecemasan. Obat golongan ini memiliki efek kerja cepat, dan mampu mempengaruhi kebiasaan juga bersifat kecanduan. Sehingga golongan obat ini hanya bisa diberikan dengan resep dokter untuk penggunaan jangka pendek. Mereka tidak direkomendasikan untuk orang dengan riwayat penyalahgunaan atau kecanduan zat.[1]
Mekanisme kerja
Golongan obat ansiolitik bekerja dengan menargetkan pembawa pesan kimiawi utama di bagian otak. Ini dianggap membantu mengurangi rangsangan abnormal. Beberapa obat golongan ansiolitik yang lebih sering diresepkan adalah benzodiazepin. Ini termasuk: [1]
- alprazolam (Xanax)
- chlordiazepoxide (Librium)
- clonazepam (Klonopin)
- diazepam (Valium)
- lorazepam (Ativan)
Referensi
- ^ a b "Anxiolytics: Everything You Need to Know". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2019-01-29. Diakses tanggal 2023-06-18.
- l
- b
- s
- Antasid
- Antiemetik
- Antagonis H2
- Penghambat pompa proton
- Laksatif (pencahar)
- Antidiare
- Antikoagulan
- Antiperdarahan
- Antitrombosit
- Trombolitik
- Kontrasepsi hormonal
- Agen kesuburan
- Modulator reseptor estrogen selektif
- Hormon seks
- Steroid anabolik
- Antiradang
- Antirematik
- Kortikosteroid
- Pelemas otot
- Anestetik
- Analgesik
- Antikonvulsan (antikejang)
- Penstabil suasana hati
- Anksiolitik
- Antipsikotik
- Antidepresan
- Perangsang sistem saraf
- Sedatif
- Bronkodilator
- Dekongestan
- H1 antagonis
Artikel bertopik farmasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s