Uwabaki

Dua jenis uwabaki

Uwabaki (上履きcode: ja is deprecated ) adalah jenis sandal Jepang yang dipakai di dalam ruangan di rumah, sekolah atau perusahaan tertentu dan bangunan umum, tempat sepatu jalan dilarang dipakai di dalamnya.

Budaya Jepang menyuruh orang-orang harus melepaskan sepatu mereka ketika memasuki rumah dan bangunan lainnya, terutama di lantai berkarpet, lantai kayu poles, atau tatami (tikar rumput). Uwabaki sifatnya ringan, fleksibel yang mudah untuk dipakai dan dilepas dan ditujukan untuk penggunaan dalam ruangan. Karena sandal ini umumnya tidak dipakai di luar, telapak kaki penggunanya tetap bersih, dan dengan demikian pembersihan dan pemeliharaan lantai bangunan tersebut dapat ditekan.

Di pintu masuk dari setiap sekolah, dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, terdapat loker-loker yang diberikan kepada masing-masing siswa untuk menempatkan uwabaki-nya. Tingkat kelas seorang ditandai oleh garis berwarna di jari-jari kaki; sandal uwabaki selalu berwarna putih.

Lihat pula

  • Genkan

Referensi

  • "Turning Japanese: How to live a more compact life". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 November 2017. Silence is golden, but your feet are lead. Appease your downstairs neighbours by upholstering your feet with uwabaki, or house slippers. Uwabaki also stop you traipsing any outdoor unpleasantness into the house, so you can leave that job to your dog. The Japanese have separate toilet slippers; a pair of designated loo shoes means what happens in the bathroom stays in the bathroom. If you need gumboots, you're doing it wrong. 
  • "Culture Shocked? The Best Tactic to Take When Doing Business Overseas". HuffPost (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 November 2017. In Japanese schools, you take off your shoes at the “getabako” (shoe box at the entrance of the school) and change into “uwabaki” (indoor shoes). Nobody raised their hands in class. I remember I was the only one and wondered why no one else ever knew the answers. I quickly learned that standing out wasn’t cool in the Japanese kids’ world. 
  • Allison, Anne (2000). Permitted and Prohibited Desires: Mothers, Comics, and Censorship in Japan. University of California Press. hlm. 115. ISBN 978-0-520-92344-7. 
  • King, Edith W. (1999). Looking Into the Lives of Children: A Worldwide View. James Nicholas Publishers. hlm. 175. ISBN 978-1-875408-19-1.