Islam pada masa Dinasti Qing

Bagian dari serial tentang:
Islam di Tiongkok
Atap Masjid Besar Xi'an
Menurut dinasti
Pemberontakan
  • Pemberontakan Panthay (1856–1873)
  • Pemberontakan Dungan pertama (1862–1877)
  • Pemberontakan Dungan kedua (1895–1896)
  • Pemberontakan Afaqi Khoja
Tiongkok pascadinasti
  • 1911–sekarang
Tokoh utama
  • Haji Noor
  • Hu Dahai
  • Hui Liangyu
  • Hu Songshan
  • Liu Zhi
  • Ma Anliang
  • Ma Bufang
  • Ma Buqing
  • Ma Fuxiang
  • Ma Gui
  • Ma Hualong
  • Ma Laichi
  • Ma Mingxin
  • Ma Qixi
  • Ma Yize
  • Yeheidie'erding
  • Yusuf Ma Dexin
  • Wang Daiyu
  • Zheng He
Budaya
Kelompok
 Portal Islam •  Portal Tiongkok
  • l
  • b
  • s

Dinasti Qing (1644–1911). Penguasa Qing adalah orang Manchu, bukan Han, dan mereka sendiri merupakan minoritas di Tiongkok. Dinasti Qing mengalami lima pemberontakan Muslim. Pemberontakan pertama dan terakhir disebabkan oleh pertikaian sektarian antara aliran-aliran Muslim Sufi saingan.

Pemberontakan anti-Qing

Muslim loyalis Ming

Ketika Dinasti Qing menyerbu Dinasti Ming pada tahun 1644, para loyalis Ming Muslim di Gansu yang dipimpin oleh para pemimpin Muslim, Milayin[1] dan Ding Guodong mengobarkan pemberontakan pada tahun 1646 melawan Qing selama Pemberontakan Milayin untuk mengusir Qing dan mengembalikan Pangeran Ming Yanchang Zhu Sichuan ke takhta sebagai kaisar.[2] Para loyalis Ming Muslim didukung oleh Sultan Hami Sa'id Baba dan putranya Pangeran Turumtay.[3][4][5] Para loyalis Ming Muslim disertai oleh orang Tibet dan Tionghoa Han dalam pemberontakan ini.[6] Setelah pertempuran sengit, dan perundingan-perundingan, sebuah perjanjian perdamaian disepakati pada tahun 1649, dan Milayan dan Ding secara nominal berjanji setia kepada Qing dan diberi pangkat sebagai anggota militer Qing.[7] Ketika para loyalis Ming lainnya di Tiongkok selatan bangkit kembali dan Qing dipaksa untuk menarik pasukan mereka dari Gansu untuk melawan mereka, Milayan dan Ding sekali lagi mengangkat senjata dan memberontak melawan Qing.[8] Para loyalis Ming Muslim kemudian dihancurkan oleh Qing dengan 100.000 dari mereka, termasuk Milayin, Ding Guodong, dan Turumtay terbunuh dalam pertempuran.

Cendekiawan Muslim Hui Konfusianisme, Ma Zhu (1640-1710) ikut membantu para loyalis Ming selatan melawan Qing.[9] Zhu Yu'ai, Pangeran Ming Gui ditemani oleh para pengungsi Hui ketika dia melarikan diri dari Huguang ke perbatasan Burma di Yunnan dan sebagai tanda pembangkangan mereka terhadap Qing dan kesetiaan kepada Ming, mereka mengubah nama marga mereka menjadi Ming.[10]

Pemberontakan awal di Xinjiang, Shaanxi, dan Gansu

Dari tahun 1755—1757, Kaisar Qianlong berperang dengan Kekhanan Zunghar di barat laut. Dengan penaklukan Dzungaria, ada upaya untuk membagi wilayah Xinjiang menjadi empat sub kekhanan di bawah empat pemimpin yang berada di bawah kaisar. Demikian pula, Qing mengangkat para anggota yang sebelumnya merupakan anggota dari klan Ak Taghliq di Khoja Turkistan Timur, sebagai penguasa di Cekungan Tarim barat, di selatan Pegunungan Tianshan. Namun, pada tahun 1758-1759, pemberontakan terhadap pengaturan ini pecah di utara dan selatan pegunungan Tian Shan. Kemudian di oasis Ush di selatan Danau Balkhash pada tahun 1765.

Pemberontakan Ush pada tahun 1765 oleh suku Uighur melawan Manchu terjadi setelah wanita Uighur diperkosa beramai-ramai oleh para pelayan dan putra pejabat Manchu, Su-cheng.[11][12][13]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Millward, James A. (1998). Beyond the Pass: Economy, Ethnicity, and Empire in Qing Central Asia, 1759-1864 (edisi ke-illustrated). Stanford University Press. hlm. 298. ISBN 978-0804729338. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  2. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 53. ISBN 978-0295800554. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  3. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 54. ISBN 978-0295800554. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  4. ^ Millward, James A. (1998). Beyond the Pass: Economy, Ethnicity, and Empire in Qing Central Asia, 1759-1864 (edisi ke-illustrated). Stanford University Press. hlm. 171. ISBN 978-0804729338. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  5. ^ Dwyer, Arienne M. (2007). Salar: A Study in Inner Asian Language Contact Processes, Part 1 (edisi ke-illustrated). Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 8. ISBN 978-3447040914. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  6. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 55. ISBN 978-0295800554. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  7. ^ WAKEMAN JR., FREDERIC (1986). GREAT ENTERPRISE. University of California Press. hlm. 802. ISBN 978-0520048041. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  8. ^ WAKEMAN JR., FREDERIC (1986). GREAT ENTERPRISE. University of California Press. hlm. 803. ISBN 978-0520048041. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  9. ^ Brown, Rajeswary Ampalavanar; Pierce, Justin, ed. (2013). Charities in the Non-Western World: The Development and Regulation of Indigenous and Islamic Charities. Routledge. ISBN 978-1317938521. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  10. ^ Michael Dillon (16 December 2013). China's Muslim Hui Community: Migration, Settlement and Sects. Taylor & Francis. hlm. 45–. ISBN 978-1-136-80940-8. 
  11. ^ Millward, James A. (1998). Beyond the Pass: Economy, Ethnicity, and Empire in Qing Central Asia, 1759-1864. Stanford University Press. hlm. 124. ISBN 0804797927. 
  12. ^ Newby, L. J. (2005). The Empire And the Khanate: A Political History of Qing Relations With Khoqand C1760-1860 (edisi ke-illustrated). BRILL. hlm. 39. ISBN 9004145508. 
  13. ^ Wang, Ke (2017). "Between the "Ummah" and "China":The Qing Dynasty's Rule over Xinjiang Uyghur Society" (PDF). Journal of Intercultural Studies. Kobe University. 48: 204. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-06-01. Diakses tanggal 2019-12-07. 

Referensi

  • Forbes, Andrew ; Henley, David (2011). Traders of the Golden Triangle (chapter on Du Wenxiu, the Panthay Rebellion and the founding of Panglong in Burma). Chiang Mai: Cognoscenti Books. ASIN: B006GMID5K
  • Kim Hodong, "Holy War in China: The Muslim Rebellion and State in Chinese Central Asia, 1864-1877". Stanford University Press (March 2004). ISBN 0-8047-4884-5.
  • Keim, Jean (1954). Les Musulmans Chinois. France Asie. 
  • Gernet, Jacques. A History of Chinese Civilization. 2. New York: Cambridge University Press, 1996. ISBN 0-521-49712-4
  • Ring, Trudy; Salkin, Robert M.; La Boda, Sharon, ed. (1996). International Dictionary of Historic Places: Asia and Oceania. Volume 5 of International Dictionary of Historic Places (edisi ke-illustrated, annotated). Taylor & Francis. ISBN 978-1884964046. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  • l
  • b
  • s
Sejarah
Awal
(1616–1683)
Kejayaan Qing
(1683–1839)
Akhir
(1840–1912)
Pangeran Qing

Pangeran Qing

Bendera Qing
Pemerintahan
Militer
Wilayah khusus
Istana &
mausoleum
Masyarakat &
budaya
  • Booi Aha
  • Sekolah Pemikiran Changzhou
  • Dibao
  • Empat Wang
  • Gujin Tushu Jicheng
  • Sejarah Ming
  • Islam pada masa Dinasti Qing
  • Kamus Kangxi
  • Kaozheng
  • Penyelidikan Sastra
  • Pesta Kekaisaran Manchu Han
  • Peiwen Yunfu
  • Kamus Pentaglot
  • Penutup kepala pejabat Qing
  • Puisi Qing
  • Quan Tangshi
  • Taucang
  • Penelitian mengenai Asal-Usul Manchu
  • Dekret Rahasia Kaisar Kangxi
  • Shamanisme dalam Dinasti Qing
  • Siku Quanshu
    • Zongmu Tiyao
Traktat
Mata uang
Uang logam
Uang kertas
  • Da-Qing Baochao
  • Hubu Guanpiao
Topik lainnya